Selasa, 28 Juni 2016

BELAJAR PEMBELAJAR

Bagian dari kehidupan ini adalah menghimpun seluruh perjalanan dan pengalaman menjadi sebuah kisah yang menggugah untuk diri sendiri maupun orang lain. Tak terlalu idealis yang penting memiliki energi yang kuat untuk menggerakkan diri menjadi lebih baik. Salah satu tujuan dari hidup ini adalah menjadi abdi Allah yang senantiasa pasrah terhadap ketentuannya dan selalu berusaha untuk meraih perhatian Nya. 
Maka setiap kali saya berfikir tentang diri, yang teringat adalah apa yang harus diperbuat agar memberi kebaikan terhadap orang lain, bukan sebaliknya. 
Dari hal yang paling sederhana berusaha membagikan, siapa tau ada yang butuh. Dari yang lebih,berusaha untuk dibagikan juga siapa tau Allah akan memberi yang lain. Keliru, salah dan lupa itu juga tak dapat saya hindari, pastinya kelemahan itu menjadikan saya untuk selalu belajar disetiap saat dan kapanpun. Melalui belajar dari kekurangan dan kelemahan itu harapanya adalah menjadi baik daripada sebelumnya. Bila di ujung waktu masih juga terlena, sesegera mungkin untuk bersujud memohon ampunan agar tidak terulang. Berusaha, berusaha dan terus berusaha. Apalah artinya sebuah kelebihan bila tidak memberi manfaat terhadap orang lain. Apalah artinya kemewahan bila tak memberikan kesadaran diri terhadap kekurangan yang saya miliki. Kaya miskin bagiku adalah karunia tak terhingga yang menghidupkan rongga dada untuk mengerti kekuasaan Allah dimuka buni ini. Ganteng cantik itu adalah penilaian manusia suatu saat akan lapuk ditelan waktu. Namun keindahan itu adalah seberapa banyak karya yang telah kita buat dan bermanfaat untuk orang lain.
Teruslah belajar sebab dengan belajar itu kita menjadi mengerti tentang sesuatu. Tidak ada kata selesai dalam belajar. Selalu saja ada waktu untuk melakukanya. Kenapa harus belajar sementara kita tak sekolah? apakah  puas dengan tamatan pendidikan yang dimiliki? seberapa banyak ilmu yang telah didapat? Bagi saya ilmu tempatnya bukan di bangku sekolah, namun ilum letaknya di dalam dada, seberapa sadarkah akan kekurangan kita atas ilmu yang didapat?. Jika sebagian teman atau orang lain memandang tentang seberapa tinggi sekolah yang diraih, maka itu adalah kulit muka belaka. Ibarat sebuah desain buku itu adalah cover muka saja yang dihiasi oleh manipulasi editing grafis belaka. Tapi Ilmu sangatlah prinsip dibanding pendidikan. Orang berpendidikan tapi miskin ilmu hanya akan menjadi brunder untuk dirinya sendiri, sebaliknya gudang ilmu namun rendah pendidikan menjadi sorotan atas kemampuanya. Rasanya antara Ilmu dan pendidikan ini bagi saya sangat berbeda. Terus menerus mencari ilmu dalam perjalan hidup ini. Bukan Terus menerus mencari materi untuk melupakan ilmu yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar